Loy Krathong & Yi Peng, Thailand – Apabila sekali dalam hidup Anda ingin menyaksikan langit malam hampir sepenuhnya dijejali ribuan lentera terbang menyala terang, datanglah pada malam bulan purnama di  November di Chiang Mai. Ini adalah atraksi budaya Yi Peng. Ribuan wisatawan memadati kawasan sungai Mai Ping, semuanya gembira ria dengan rangkaian larungan dan lentera udara yang Anda bisa terbangkan sendiri dengan mudah.

Tepat bulan purnama,  perak cerah di langit malam dengan latar depan ribuan lentera udara yang menari-nari kecil dalam tiupan angin sepoi dan kembang api yang meletup-letup sumamburat penuh rona di udara beserta tepuk riuh wisatawan yang berhasil menerbangkan lentera menyajikan pengalaman dan suasana yang layak dicari. https://www.queenaantwerp.com/

Festival Loy Krathong yang bertepatan perayaan Yi Peng tak pelak lagi merupakan magnit wisata Thailand. Tiap tahun, Loy Krathong dan Yi Peng jatuh pada bulan November. Anda dan sejumlah kerabat bisa melancong ke Thailand untuk menikmati duet festival ini, namun pastikan dahulu tanggalnya. https://www.queenaantwerp.com/

Loy Krathong & Yi Peng, Thailand

Kita kenalan dulu dengan dua festival ini. Loy Krathong (ลอยกระทง) berasal dari kata ‘loy’ (melarung), dan ‘krathong’ (sesembahan). Sesembahan ini berupa rangkaian larungan yang terbuat dari potongan batang pisang  dengan lapisan daun pisang yang dihiasi bunga-bunga dan dupa wangi bertangkai. Krathong kadang pula diisi dengan potongan kuku atau rambut dan uang logam. Sesembahan dilarungkan pada saat bulan purnama di bulan ke-dua belas kalender bulan Thai. Pelarungan dilakukan di perairan yang bergerak : sungai, anak sungai atau kanal. Sebelum dilarung, dupa tangkai wangi dibakar terlebih dahulu dan doa-doa dipanjatkan. Pelarungan krathong dimaksudkan untuk melepaskan nasib sial, meredakan kedengkian, menggelontor angkara muka dan mengharapkan keberuntungan.

Loy Krathong berbareng dengan perayaan Yi Peng (ยี่เป็ง). ‘Yi’ artinya ‘dua’ dan ‘peng’ maknanya ‘bulan purnama’. Yi Peng gampangnya adalah ‘bulan purnama pada bulan ke-dua menurut kalender budaya Lanna (Thailand Utara) yang juga menganut kalender bulan.  Selain pelarungan krathong, Yi Peng ditandai dengan pelepasan lentera ke udara. Lentera ini dinamai khom loi (โคมลอย), atau: ‘lentera terbang’ atau sky lantern dalam bahasa Inggris. 

Kemeriahan saat larungan krathong dan pelepasan lentera terbang inilah yang membuat Chiang Mai disesaki wisatawan pada tanggal 25 dan 26 November 2015. Dalam dua hari, meski Anda tak tahu angka pastinya, Anda bisa perkirakan bahwa sebagaian besar wisatawan mancanegara  ke Thailand sengaja mengarahkan tujuannya ke kota nomor dua di Thailand ini.

Terdapat banyak tempat di Thailand utara yang ditetapkan sebagai pusat keramaian pelepasan lentera terbang dan semuanya disesaki ribuan orang. Bagaimana cerita kehebohan di pinggiran sungai Mai Ping di Chiang Mai? Simak berikut ini.

Mulai pukul 7 malam ribuan wisatawan sudah menyesaki kawasan pinggiran sungai Mai Ping untuk melarung krathong dan menerbangkan khom loy. Pedagangan rangkaian krathong dan khom loy tak henti-hentinya mengeluarkan stok dagangan yang teramat laris manis diborong wisatawan. Satu rangkaian krathong atau khom loy ukuran kecil dibandrol 50 baht (Rp 20.000). Meski pemerintah setempat menghimbau agar orang melepas khom loy bareng-bareng pada pukul 21.00, ratusan khom loy bak pernik-pernik menyala terang bertebaran di langit.

Begitu menginjak pukul 21.00 ribuan khom loy mengudara dari tangan wisatawan dan meluncur anggun, kadang sedikit bergoyang, menembus udara malam. Nyala api yang menghasilkan terang di sekeliling kertas, tak terhitung jumlahnya di langit Chiang Mai sekeliling mata memandang menyuguhkan panorama bintik-bintik cercah terang dalam tingkahan sinar bulan.

Bagi wisatawan, menerbangkan khom loy sungguh menyajikan kegembiraan tersendiri. Peluncuran khom loy dimulai dari membuka lipatan kertas minyak dan menatanya menjadi seperti bentuk karung terbalik. Untuk bagian bawah, kertas direkatkan pada bulatan terbuat dari bambu tipis berdiameter 45 cm, dan tinggi kertas sekitar 1 meter (ukuran kecil). Media bakar (fire cell) terbuat dari gulungan kertas seperti plakban selebar 3 cm yang telah dicelupkan bahan bakar campuran minyak tertentu, minyak kelapa dan lilin, yang memungkinkan fire cell bisa terbakar dengan stabil sampai habis.

Panas yang dihasilkan oleh fire cell yang terbakar akan terperangkap di sekeliling kertas dan menurunkan densitas udara di dalam kertas itu sehingga kertas akan terbang ke udara.  Media bakar disulut dengan korek api sementara bagian atas dipegang dengan baik agar kertas tidak tersambar api. Setelah sekitar 1 sampai 2 menit, kantung kertas akan mengembang dan terisi udara panas. Bila udara panas sudah memenuhi rongga kertas, Anda menjadi penerbang khom loy.  Kata teman Thailand, khom loy bisa terbang sekitar 30 menit sebelum fire cell terbakar habis dan nanti akan jatuh ke tanah tanpa apinya.  Tak usah heran bila tiba-tiba kita khom loy yang balik ke tanah bisa berserakan di genteng rumah, di halaman rumah atau di jalan raya.

Loy Krathong & Yi Peng, Thailand

Menarik untuk disaksikan yaitu bagaimana Chiang Mai senantiasa berperan sebagai pusat perayaan Yi Peng dan pelepasan khom loy. Itu karena kota besar seperti Bangkok membatasi pelepasan lentera berapi ke udara. Di Bangkok, lentera udara hanya bisa dilepas dalam satu hari antara pukul 6 sore sampai jam 5 pagi, dan hanya di tempat-tempat tertentu.  Itu karena pemerintah Bangkok kuatir lentera udara mengganggu aktivitas penerbangan dan khom loy yang kembali ke tanah akan mengganggu keindahan Grand Palace serta menimbulkan kebakaran. Di Bangkok, jangan coba-coba menerbangkan lentera udara di luar aturan main; hukuman denda, kurungan sampai hukuman mati mengancam Anda!

Tips Mengikuti Yee Peng Festival:

– Keriuhan festival Yee Peng sebenarnya berlangsung selama seminggu penuh. Rajin-rajin cek website resmi pemerintah setempat untuk melihat jadwal acara yang berlangsung. Meskipun pelepasan lampion hanya dilakukan saat sudah gelap, di pagi dan siang hari ada banyak acara dan perlombaan di seluruh penjuru kota. Beberapa malam ada parade lampion dan iring-iringan mobil hias serta berbagai komunitas.

– Selain acara pelepasan lampion setiap malam, ada satu acara khusus yang biasanya dikejar oleh para turis, yakni acara pelepasan ribuan lampion di Mae Jo University (di pinggiran kota Chiang Mai). Acara ini diadakan 2 kali, ada yang gratis ada yang berbayar. Apabila mau mengikuti perayaan lokal gratis yang diadakan di Mae Jo University, rajin-rajin stalking info berita dari orang lokal. Biasanya di forum Couchsurfing ada orang lokal yang lebih tahu jadwalnya.

– Kalau acara pelepasan lampion gratis di Mae Jo sudah terlewat, masih ada perayaan untuk turis yang berbayar cukup mahal (1500 Baht?) dan harus booking jauh-jauh hari karena sering cepat habis.

– Kalau kelewat dua-duanya, tidak usah kecewa karena toh setiap malam selama seminggu orang-orang di pelosok kota Chiang Mai juga melepas lampion bersama-sama. Meskipun belum pernah ikut acara tersebut, tapi kedengarannya seperti acara pelepasan lampion di Borobudur yang sempat rusuh beberapa tahun lalu. Banyak turis yang sekedar mau foto-foto dan tidak mempedulikan instruksi para biksu.