Festival Musim Gugur Masyarakat Di Jepang

Festival Musim Gugur Masyarakat Di Jepang

Festival Musim Gugur Masyarakat Di Jepang – Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki empat macam musim yang silih berganti. Musim itu merupakan musim panas, musim semi, musim dingin, dan musim gugur.Khusus di musim gugur, Negri Jepang memiliki beberapa Festival unik yang tidak boleh sampai Anda lewatkan jika Anda mengaku sebagai traveler sejati yang mencintai negri Jepang.

Tapi, sebenarnya apa saja sih 5 Festival tersebut? Apa sih yang membuatnya terasa begitu istimewa hingga tak boleh Anda lewatkan? Penasaran? Simak artikel yang sudah disusun berikut ini yuk! Artikel yang satu ini cukup spesial loh! Jadi, pastikan agar Anda menyimak artikel ini hingga paragraph terakhir ya! Selamat menyimak! poker asia

1. Ingin Menyambut Musim Gugur Di Jepang Dengan Cara Yang Tenang? Ikut Festival Tsukimi Yuk!

Festival Tsukimi tersebut merupakan salah satu Festival musim gugur di Jepang yang masih sering diberlangsungkan. Disana, Festival tersebut diberlangsungkan untuk menyambut bulan purnama yang muncul pada musim gugur. Jadi jangan heran bila saat Anda kesana di tanggal 25 September dan tanggal 23 Oktober, Anda akan dihimbau untuk turut serta merayakan Festival ini. sbobet

Festival Musim Gugur Masyarakat Di Jepang

Masyarakat disana memang memiliki tradisi dan hobi yang populer yang disebut dengan Tsukimi atau Otsukimi. Tsukimi atau Otsukimi merupakan sebuah tradisi unik untuk memandang bulan purnama musim gugur di Jepang. Tujuan memandang bulan ini menjadi cara tradisional sebagai pernyataan syukur, akan hasil panen yang baik serta berdoa untuk hasil panen di masa mendatang. https://www.mrchensjackson.com/

Secara harfiah Tsukimi berarti ‘melihat bulan’ (tsuki berarti ‘bulan’, mi berarti ‘melihat’). Festival yang bertujuan untuk merayakan panen ini mirip dengan budaya thanksgiving di Amerika dan Kanada.

Perayaan Festival yang berlangsung pada malam hari ini, biasanya dilakukan dengan suasana yang santai. Kebanyakan masyarakat jepang biasanya akan duduk berkumpul sembari memakan tsukimi dango, lalu menikmati indahnya bulan purnama bersama beberapa botol sake.

Anda tidak bisa minum sake? Jangan ragu untuk berterus terang ya! Namun patut diingat, cara menolaknya juga harus sopan. Toh, orang Jepang juga mengerti tentang apa itu arti saling menghargai. Jangan sampai lupa ya!

2. Mempunyai Rencana Untuk Berada Di Nagoya Saat Musim Gugur Di Jepang? Ikut Festifal Nagoya Saja!

Festival yang diberlangsungkan di pertengahan Oktober ini adalah salah satu Festival yang cukup populer dikalangan wisatawan mancanegara. Walaupun hanya ada di pertengahan Oktober saat musim gugur tiba, nyatanya Festival ini diberlangsungkan selama dua hari loh!

Festival ini merupakan festival terbesar di Nagoya yang diselenggarakan selama dua hari sekitar pertengahan Oktober. Diiringi dengan arakan Mikoshi para pria dan wanita yang berpakaian zaman dahulu serta musik Kagura, festival ini diadakan untuk menghormati tiga pria terkuat di Jepang pada zaman pertengahan, yaitu Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyasu.

Pada  Festival ini Anda dapat melihat arakan Mikoshi para pria dan wanita yang berpakaian ala zaman dahulu, lengkap dengan musik pengiring yang disebut musik Kagura. Konon, Festival Nagoya diberlangsungkan untuk menghormati tiga kesatria terkuat di era zaman pertengahan Jepang. Yap, siapa lagi bila bukan Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa.

3. Pernah Dengar Tentang Festival Takayama? Festival Ini Juga Dirayakan Di Musim Gugur Loh! Tapi Dengan Konsep Yang Berbeda Tentunya

Disebut-sebut, Festival Takayama ini adalah Festival terbaik yang ada di negri Sakura. Apabila Anda pernah mendengar bahwa Festival ini dirayakan di musim semi, Anda tidak salah dengar. Karena kenyataannya, Festival ini diadakan sebanyak 2 kali dalam setahun, yakni musim semi dan musim gugur.

Festival Musim Gugur Masyarakat Di Jepang

Hanya saja, format pengadaan Festival memiliki beberapa perbedaan ya! Sebut saja, bila di musim semi, Festival ini disebut sebagai Sanno Matsuri. Dan perayaannya diadakan di Kuil Shinto Hie. Tetapi untuk Festival Takayama yang berlangsung di musim gugur, Festival ini sering disebut dengan Festival Hachiman. Untuk penyelenggaraannya, Sanno Matsuri diadakan di Kuil Shinto Sakurayama Hachiman.

Cukup unik bukan Festival musim gugur di Jepang yang satu ini?

Masyarakat di Takayama masih mempertahankan festival ini hingga sekarang sehingga kesenian tradisional pun tetap lestari.

Atraksi yang menarik adalah replika kuil yang dikerjakan oleh tangan-tangan terampil di Hida. Tontonan spektakuler berupa kereta yang dihias dengan cantik serta dipasangi boneka Karakuri yang dapat memperagakan gerakan-gerakan menarik. Saat malam tiba, replika kuil dengan lentera menyala perlahan-lahan akan menerangi kota. Keindahan yang sungguh fantastis.

4. Senang Dengan Nuansa Suasana Dunia Pertanian? Datang Ke Festival Kaname Yuk!

Festival musim gugur di Jepang yang satu ini adalah salah satu Festival yang mencerminkan wujud rasa syukur penduduk Jepang. Disana musim gugur adalah musim yang baik untuk memanen hasil sawah. Setelah proses panen dan penggilingan beras selesai dilakukan, pendeta Shinto akan mempersembahkan sebagian beras yang baru panen tadi ke para Dewa yang mereka percayai dapat membawa keberuntungan.

Selain para pendeta, penduduk setempat juga memberikan persembahan berupa beras panen pertamanya ke kuil. Usut punya usut, ternyata kegiatan semacam ini adalah upacara yang bernama Hatsu Ho Hiki (Contoh beras pertama) yang biasa mereka lakukan setiap masa panen tiba. Para wisatawan boleh menonton dan mengambil potret Festival Kaname kok! Namun, jangan sampai mengganggu jalannya Festival musim gugur di jepang yang satu ini ya!

5. Masih mengenai Dunia Pertanian, Festival Tori No Ichi Juga Tak Kalah Menarik Untuk Ditonton Secara Langsung.

Tori-no-ichi merupakan kebiasaan bisnis Jepang dalam membeli sebuah sapu bambu yang dihiasi simbol-simbol keberuntungan pada bulan November. Sapu-sapu bambu ini biasanya akan dipajang pada tempat-tempat bisnis untuk keberuntungan di Tahun Baru. Tori-no-ichi terkadang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai Rooster Rake Fair. Festival ini dilakukan pada hari ayam jantan yang jatuh pada bulan November menurut kalender zodiak Jepang dan diselenggarakan di berbagai kuil Otori Jinja. Hari ayam jantan terjadi setiap 12 hari di bulan November, yang berarti bahwa bulan November memiliki paling sedikit 2 atau bahkan 3 hari ayam jantan, tergantung pada tahun.

Festival satu ini merupakan salah satu Festival musim gugur di Jepang yang hanya diadakan setahun sekali. Setiap bulan November tiba, para penduduk lokal biasa berkumpul dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar mendapatkan hasil panen yang baik.

Selain berdoa, ternyata penduduk setempat juga terbiasa mempersembahkan Tori ke Kuil yang tak jauh dari rumahnya. Ingin tau tempat yang paling ramai dan diminati para wisatawan? Kuil Chokokuji tempatnya!

Kuil ini tidak begitu sulit diakses kok! Hanya berjarak sekitar 1 Kilometer ke arah utara dari Kuil Sensoji Asakusa. Bagi Anda yang sudah pernah berkunjung ke Kuil Sensoji Asakusa pasti tak akan begitu kesulitan. Namun untuk yang masih asing dengan daerah ini.